Posts

Showing posts from March, 2020

BERBAGI MAKANAN

Image
Masya Allah begitu indahnya hadist ini. Saat memasak kita diingatkan untuk berbagi kepada tetangga.  Dengan berbagi kita bisa menjalin tali ukhuwah. Bagaimana pun tetangga adalah orang terdekat kita. Yang sering kita mintai bantuan.  Yuk, saling berbagi dan menebar kebaikan buat orang-orang di sekitar kita😊

TETANGGA UNIK

Image
Tinggal di rumah sendiri, bisa berkumpul bersama keluarga. Satu hal yang patut kita syukuri. Apalagi bagi pasangan baru sepertiku. Dua tahun kami mengontrak, banyak pengalaman yang kudapatkan termasuk berkawan dengan tetangga baru. Aku dan suami sama-sama pekerja, punya rutinitas cukup tinggi. Rumah kontrakan yang kami tempati hanyalah persinggahan untuk melepas lelah di malam hari. Selebihnya waktu yang kami miliki habis untuk pekerjaan.  Mbak Denok, begitulah aku menyebutnya. Tetangga depan rumahku. Ia dan keluarga kecilnya tinggal di kontrakan yang hanya berukuran 3x8 meter. Itu pun udah lengkap dengan dapur dan kamar mandi dalam. Suaminya yang bekerja sebagai tukang becak. Sedangkan Mbak Denok bekerja sebagai buruh cuci. Sementara keempat anaknya masih bersekolah.  Gak bisa membayangkan kontrakan sekecil itu dihuni oleh enam orang. Mereka harus berdesak-desakan untuk bisa tidur secara nyaman. Sempat terlintas di benakku, gimana caranya ya si suami melepas

NARASI RUMAH TANGGA

Image
Baru di tahun ke lima,  aku memahami mu. Berbeda denganmu yang sedari awal mengerti diriku. Sejak itu, aku tak lagi mengandalkan perasaan atau  ego. Semua terasa ringan menjalani biduk rumah tangga. Kau selalu menyediakan waktumu  untukku. Memberiku kesempatan menghabiskan jatah kataku yang 20.000 itu. Kau  duduk mendengarkan ku sembari makan, sesekali melihatku.  Walaupun esoknya ketika kutanyakan perihal ceritaku tadi malam, kau selalu lupa dan harus diingatkan dulu. Bagiku tak masalah. Aku tak marah. Karena mau mendengar ceritaku saja sudah cukup. Teori  Otak perempuan berbeda dengan otak laki-laki ternyata benar adanya😂 Karena itulah aku  jadi tak tertarik menuliskan keluhanku di sosmed, karena aku sudah punya teman curhat yaitu dirimu. kita dua insan yang saling memahami. Menyempurnakan kelebihan dan kekurangan masing-masing. Apa yang menjadi pikiranku kau tahu, begitu juga sebaliknya diriku. Kita  tuliskan grand design rumah tangga kita. Kau na

RUMAH TUA

Image
Aku mulai mengenalnya dua tahun lalu. Itu pun tak sengaja. Ketika aku asyik berkeliling di sore hari, menikmati sejuknya aroma persawahan yang masih tersisa di desa itu.  Susah menemukan lahan seperti itu, semuanya sudah berganti menjadi bangunan metropolitan. Kulihat rumah tua itu tampak berdiri kokoh di sana. Ada dua rumah tua, semuanya saling menyimpan kenangan. Entah sudah berapa generasi yang tinggal disana. Melihatnya, seolah ada rahasia tersimpan di balik dinding, atap, pilar rumah, jendela dan kursi tua. Sore itu aku beruntung, ternyata rumah tua itu bukan rumah mati. Ia berpenghuni. Ada pasangan muda bersama anak kecil yang duduk di teras depan. Mereka tertawa lepas. Membuatku makin iri, ingin punya rumah seperti itu. Rumah yang kelak dikenang  generasi penerusku. Rumah dengan segala cerita didalamnya. Sidoarjo, 03-02-2020 (foto ini diambil siang hari, ketika mau menjemput anakku di sekolah😁. Niat banget nulisnya)

KISAH MILLI DAN GANG SEMPIT

Image
Jika bukan karena milli, aku tak mengenal gang sempit itu. Gang tak kasat mata. Padahal ia dekat dengan pusat perbelanjaan, di antara bangunan kuno di jalan rajawali Surabaya. Sulit menemukannya jika bukan warga asli pecinan. Aku dapatkan info tentang gang itu dari seorang kawan sekolah. Ia biasa berdagang milli. Harus merajuk puluhan kali, baru ia bocorkan tentang rahasia gang sempit itu. Sepi, sangat sepi sekali. Semua bangunan kuno itu bercat putih. Mirip perkampungan mati. Aku terus melangkah hingga sampai tujuan. Ku ketuk pintu rumah, ada seorang lelaki paruh baya. Ia hanya memandangku, lalu meminta kertas dari tanganku. Setelah ia baca, barulah aku bisa masuk. Tak ada komunikasi. Aku kaget, di dalam ternyata sangat luas ada banyak neraca obat, timbangan milligram lengkap dengan satuan terkecilnya. Kulihat beberapa pekerja sangat sibuk membuat timbangan. Semuanya berwajah pribumi. Sekian lama baru ku tahu, mereka sengaja mengasingkan diri. Agar t

RUANG KERAMAT

Image
Setengah jam lagi, semuanya dimulai. Nafasku naik turun mengikuti irama  jantung yang berdetak semakin kencang. "Semoga bukan Bu Ari, ya Allah. Please...!" Doaku dalam hati. Guru killer itu bikin aku senewen, tak ada yang benar di matanya. Pekerjaan harus rapi, sempurna.  Itu yang jadi ukuran. Sekedar membela diri saja aku tak sanggup. Tak ada protes, hanya menurut. . Dua jam setengah harus menyelesaikan empat resep. Rasanya mustahil, meskipun sudah kurancang jauh-jauh hari. Selalu ada  penghambat nya, mulai dari pertanyaan pemerian obat hingga sifat bahan yang nyeleneh. Membuatku harus sabar menemukan jawaban dengan membuka buku setebal farmakologi. Teramat sulit, bagiku.  "ULANGI...!" Itu kata yang paling kubenci selama di ruangan ini. Sia-sia perjuanganku. Aku harus mengulang dari awal, mengerjakan resep baru. Kalau sudah gitu,  jadi down. Lemes. Mengumpat dan menyalahkan Bu Arie yang terlalu garang. Mungkink

ONTHEL KLASIK

Image
Serasa bernostalgia dengan kenangan lama. Kenangan yang dulu tak sempat kutulis dalam  kertas, kini hadir dalam memori otakku. Termasuk kisah si onthel klasik.  Kak Warsito namanya. Guru ekstra pramuka ku saat di sekolah dasar. Tak ada yang istimewa dari laki-laki ini, selain tongkat pramuka dan tentu saja othel klasiknya. Setiap minggu kami bertemu. Ia selalu datang ke sekolah untuk mengajar pramuka. Namun, siang itu sekolah tampak sepi, tak ada satupun yang datang. Hanya aku saja.  “Kita jemput teman-temanmu, kau tau rumahnya kan?” aku mengangguk.  Banyak ilmu yang sudah ia ajarkan kepadaku. Darinya aku tahu makna  Dwisatya dan Dasa dharma. Membiasakan sikap disiplin, menghargai orang lain dan mengajarkanku tentang sebuah impian.  Hingga delapan bulan berlalu,  Ia pamit pindah dari Surabaya,  membawa serta keluarga kecilnya.  Seketika rasa kehilangan itu muncul. Tak ada lagi yang mengajarkan ilmu kehidupan.  Jika aku rindu, aku pergi ke geri

BERKAWAN DENGAN UJIAN

Image
Hidup ini bermacam-macam tingkahnya, Ada seorang kawan yang mengeluhkan hidupnya serba kekurangan. Ia berusaha menaiki tangga kesuksesan, bersemangat untuk mencoba dan mencoba lagi keluar dari masalah yang ada. Meskipun ia terjatuh berulangkali, ia tak menyerah.  Ia yang sabar, dan percaya bahwa Allah takkan membebani umatnya dengan sesuatu yang tak mungkin dipikulnya. Menjadikanku semakin kagum. Bagaimana kabar kawanku hari ini? Kutanyakan ke beberapa teman, rupanya ujian belum meninggalkannya. Ia masih setia berkawan dengannya. Sedangkan temanku ini, ia mulai jenuh dengan ujian. Ia ingin merasakan nikmatnya karunia Allah yang lain. "CUKUP, PERGILAH KAU" AKU TAK MAU LAGI MENJADI KAWANMU! Kata-kata itu penanda, runtuhnya garis kesabarannya. Ia tak lagi bijak seperti dulu. Tuhan tak lagi mendengar doa-doa NYA. Semua ibadah musnah sudah. Ia membenci TUHAN Sekarang Ia menapaki jalan ke

RAHASIA-RAHASIA ITU HANYA AKU YANG TAHU

Image
Sejak kapan kamu jadi penyimpan rahasia? Tanyamu kepadaku. Aku tak tahu, tiba-tiba ia datang begitu saja kepadaku. Secepat anak panah yang  melesat dari busurnya. Aku juga tak pernah tahu mengapa ia memilihku. Pagi itu tiba-tiba ia datang ke rumah menceritakan sebuah rahasia besar. Aku berusaha menjadi pendengar yang baik,  tak menyela sedikitpun. Membiarkan dirinya menceritakan semua rahasia-rahasianya. Ia terus menangis, hampir putus asa. Aku shock mendengar ceritanya. Keesokan harinya ia berjanji mengenalkan ku kepada seseorang. Aku penasaran dengannya. Bayangan laki-laki rupawan, tinggi besar yang memenuhi otakku, tiba-tiba sirna ketika melihat sosok pria yang berdiri di hadapanku.  Ups, lelaki itu cacat, satu tanggannya tak sempurna. Bentuk kakinya juga. Ia tak berani menatapku. Aku sempat terdiam beberapa detik, hingga membuka obrolan ringan dengannya. Kutanyakan apa hobinya, ia menjawab menyukai bahasa german. Baguslah, belajar yang semangat. J

PARASITE

Image
Hampir dua minggu film ini tersimpan di lepi, aku melewatkannya. Baru pagi ini bisa menontonnya. Film Korea terbaik, peraih piala oscar. Film yang mengisahkan kesenjangan sosial di Korea Selatan. Di awal saya nonton, rasanya miris dengan kehidupan keluarga kelas bawah yang tinggal di bruang semi bunker. Negara yang dikenal maju, pusat mode ternyata masih ada kehidupan keluarga seperti ini Hanya untuk mencari sinyal wifi gratis, mereka harus duduk di samping toilet yang letaknya lebih tinggi dari rumah mereka. Belum lagi jendela rumahnya sering jadi sasaran kencing sembarangan. Jika Hujan deras air dari toilet akan tersembur keluar, hingga menenggelamkan rumah mereka. Sampai akhirnya mereka bekerja di keluarga kaya dan menjadi parasit di dalamny Banyak hikmah dalam film ini yang bisa dijadikan pembelajaran. untuk memperoleh sebuah kesuksesan harus dilalui dengan jalan yang benar, tidak melanggar hukum, norma agama. Apalagi menjadi parasit bagi kehidupan orang

LUKISAN ABSTRAK

Image
Sampai dengan saat ini, aku tak pernah tahu bagaimana cara memahami lukisan abstrak. Terkadang lukisan abstrak  tampak tidak masuk akal bagiku. Coretan berhamburan dimana-mana, tak ada gambar pemandangan  atau tak jelas bentuknya.  Lalu dimana indahnya lukisan abstrak itu? Pernah aku datang ke pameran lukisan. Ada banyak para pelukis yang memajang karyanya. Diantara mereka ada yang menjual lukisannya dengan harga tinggi. Wow, padahal bagiku hanya coretan. Mungkin aku yang tak punya selera seni, atau daya instingku kurang tajam sehingga tak bisa melihat jauh lebih dalam apa maksud dari lukisan itu. Seorang kawan pernah mengajariku bagaimana cara memahami lukisan abstrak. Pertama, tarik nafas dulu, kemudian lihat garis, coretan dan warna yang tampak pada lukisan abstrak. Apakah ada warna yang ditonjolkan pada lukisan itu. Ikuti alurnya. Emosi apa yang pertama kali  dirasakan saat melihat elemen abstrak itu. Sayangnya aku gagal, aku tak merasakan apa-apa

KAMAR 13

Image
Tak ada bangunan dan gedung bertingkat tinggi disini. Aku heran, saat pertama kali menjejakkan kaki ku. Katanya sih, sudah jadi aturan. Tingginya tak boleh melebihi pohon kelapa atau tak lebih dari lima belas meter. Sudah turun temurun masyarakat disini menganggap bangunan tinggi itu kurang menarik, menganggu keindahan tata kota dan ruang. Berbeda jauh dengan kotaku. Selama perjalanan, pemandu wisata bercerita banyak hal tentang keindahan pulau dewata dan kisah mistis disini. Aku tak  percaya, hingga ia menantang kami. “Tepat jam dua belas malam nanti, datanglah ke lobi hotel. Aku menunggu kalian, akan kuberitahu di mana leak berada.” Degup jantungku berdetak kencang. Ucapan pemandu itu tak bisa diremehkan. Akhirnya sampai juga di hotel. Aku menyebutnya seperti penginapan biasa, bukan seperti hotel yang biasa aku lihat. Karena hotel yang aku tempati ini hanya bertingkat dua. Terlihat corak hitam putih kotak kotak mendominasi hotel, ciri khas kota ini.

SELF HEALING

Image
Sejak kapan luka itu hadir? Aku tak tahu. Ia datang tiba-tiba, tanpa diundang. Mendadak  begitu saja. Sudah lama aku memendam luka. Aku tersiksa. Tak bergairah menikmati hidup. Hingga kamu datang dengan teori “self healing” mu.  Apa itu self healing, aku bertanya kepadamu. Semacam penyembuh luka batin, jawabmu. Berarti aku harus menyembuhkan luka ini? Iya, jika tak mau terluka seumur hidup. Sejak itu aku berfikir keras. Sekeras usahaku menyembuhkan luka. Hanya karena ulah segelintir orang yang suka nyinyir, aku jadi begini. Ah, betapa ruginya hidupku. Banyak yang lebih terluka dariku, lukanya sangat dalam. Ia tak bisa menerima kenyataan karena ditinggal pergi orang yang dicintainya, ada juga yang karena direndahkan, dibully, kena body shaming, berusaha tampil sempurna di hadapan orang lain dan masih banyak lagi luka yang lainnya. Yang tak kuat akan stess, bunuh diri, loncat dari lantai tujuh. Obat penawar paling ampuh untuk menyembuhkan luka batin adalah diri

SAAT MALAM TIBA

Image
Hanya ingin berbagi kisah, tentang manusia-manusia  malam yang luput dari pandangan.  Sejak saat itu, aku jadi menyukai malam.  Bagiku malam tak sekedar melepas lelah. Tak hanya menikmati indahnya bulan dan bintang di langit. Tapi ini tentang sisi malam yang lain. Malam yang menjadi saksi perjalanan hidup  seorang manusia. Yang membuatku makin bersyukur. Ternyata, letihku tak seberapa dibandingkan dengan dirinya.  Laki-laki itu sangat  kuat, meskipun usianya tak lagi muda. Ia punya semangat yang tinggi. Saat malam tiba, di situlah ia ada. Ia sudah lama berteman dengan malam, dinginnya udara, embusan angin yang tak lagi bersahabat. Ia juga masih kuat berjalan berkilo-kilo meter. Ia tak pernah memakai baju tebal, hanya topi dan alas kaki yang sudah mulai menipis bagian bawahnya.  Ia berkeliling menyusuri kompleks perumahan. Ia panggul dagangannya. Berat sekali, aku pernah mencoba memanggulnya. Dan tak kuat. Pernah kutanyakan mengapa Ia tak berdagang menggunakan

RUMAHKU RAHASIAKU

Image
Kisah ini terjadi di tahun 2008, saat aku mengenal Mbak Yani. Perempuan berkacamata dengan dua lesung pipit. Kita bertemu satu minggu sekali di acara kajian muslimah. Aku selalu memboncengnya ketika pulang dari acara dan menurunkannya di tempat perhentian angkot. Ia tak punya motor, kemana-mana selalu berjalan. Jika ada uang, barulah ia naik angkot. kami berdua sangat cocok, ia yang pendiam dan aku yang super rame. Aku suka membuatnya tertawa dengan ceritaku. Wajahnya makin ayu jika tersenyum. Ia sering main ke rumahku. Mengenal keluargaku. Hingga suatu ketika, ku utarakan keinginanku berkunjung ke rumahnya. Wajahnya menegang, selalu saja ada alasan agar aku tak jadi kerumahnya. Sepertinya, ada yang ia sembunyikan dari rumahnya.  "Kenapa Mbak Yani? Aku bisa menerima semua kondisimu. Sudah lama kita berteman, apa kau tak percaya denganku?" Ia masih saja terus berkelit tentang rumahnya. Ia takut aku menjauh, jika tahu kondisi yang sebenarnya. Hingga

WAJAH-WAJAH BARU

Image
Hidup itu unik ya, tiap orang punya kisah yang berbeda. Setiap hari selalu ada cerita. Tak pernah habis untuk menuliskannya. Seperti garis tangan manusia yang tak pernah sama. Dan aku, selalu suka memperhatikan sesuatu  itu dengan detail. Termasuk saat bertemu kawan atau saudara  yang lama tak bersua. Ada perasaan bahagia, karena jalinan silaturahmi itu terhubung kembali. Kini, aku jadi tahu keadaan mereka. Dan tahu bagaimana wajahnya😁 Wajah itu sekarang telah berganti menjadi wajah baru. Wajah yang dulunya cantik dan tampan, kini  berubah. Guratan di wajahnya nampak jelas, rambutnya memutih, gigi-giginya banyak yang tanggal,  tubuhnya makin kurus.  Aku tak tahu, seberapa kerasnya kehidupan yang dijalani hingga ia terlihat menua lebih dini. Apakah saat ini perekonomian masih memburuk atau kehidupan tak lagi mau bersahabat dengannya sehingga  wajah dan tubuhnya semakin "rusak". Entahlah, doa yang terbaik kupanjatkan untuk mereka. Ada juga k

NOSTALGIA DI BULAN MARET

Image
"Jangan keluar jika tidak penting! Penyebaran Covid-19 udah makin berbahaya." Himbauan itu hampir tiap hari kubaca di sosmed. Tapi sore itu, rasanya aku ingin pergi ke tempat itu. Ingin mengenang masa yang dulu. Duh, segitunya ya diriku.  Aku yang dulu sering ke sana, biasa menghabiskan waktu berjam-jam memilih kain yang cocok untuk dipadu padankan. Melihat motif kain yang baru, jadi banyak sekali ide di kepala. Ada kesenangan, kepuasan ketika memegang kain-kain cantik itu. Jika stok kain kosong, aku berpindah ke toko sebelahnya. Kadang juga harus menyeberang dan berjalan agak jauh hanya untuk mencari kain yang pas.  Banyak teman baru yang kukenal dari sana dan berlanjut silahturahmi. Ketika sepuluh tahun vakum di dunia menulis, aku pernah menjalani profesi menjahit. Karena bosan di rumah terus, anak-anak mulai besar.  Akhirnya Ikut kursus menjahit dari yang online hingga offline. Membeli peralatan mesin jahit dan mesin obras. Berani buka PO di s

SEBUAH CERITA

Image

CALL "COVIDIOT"

Image
Covidiot adalah istilah baru yang muncul beberapa hari ini. Biasa digunakan untuk menyebut orang-orang  yang Bebal Sikapi Covid-19. Yang suka meremehkan adanya wabah ini. Gak mau melakukan sosial distancing. Kita harus belajar dari Italia, yang sudah menganggap enteng virus ini. Tetap waspada ya, jangan pernah anggap remeh . Karena jumlah penderita semakin bertambah. Sampai hari ini Minggu, 22 Maret 2020 pada pukul 12.00 WIB tercatat 514 orang yang positif dan 48 meninggal (viva.co.id). Masya Allah ketika melihat video kesaksian dari Tara Jane Langston (39), seorang warga UK yang positif terkena Covid-19. Rasanya kita harus banyak bersyukur jika hari ini masih bisa bernafas dengan baik. Karena bagi penderita penyakit ini, untuk bernafas saja sakitnya bukan main seperti ada pecahan kaca di paru-parunya. Ayo kita semua taati aturan sosial distancing. Jaga jarak, tidak berkerumun dan berkumpul untuk mengurangi potensi penularan virus. Tetap ikhtiar dan tawakal dalam menjaga

CORONA DI GAZA

Image
Virus Corona sudah sedemikian dahsyat ya, penyebaranya. Dunia dibuat panik dengan adanya virus ini. Tiap negara punya cara berbeda dalam menghentikan aksi corona. Mulai dari aturan lockdown hingga melakukan serangkaian tes massal untuk tiap warganya. Hmmm. Sejak saat itu, aku jadi teringat saudaraku di Gaza. Bagaimana kabar mereka ya. "Apakah mereka baik-baik saja?"  Aku tahu, sebelum datangnya virus ini hidup mereka sudah menderita. Pemberlakuan blokade yang dilakukan Israel. Membuat perekonomian di sana lumpuh total. Gelap, karena listrik hanya menyala empat jam setiap harinya. Kotor, karena ketersediaan air bersih di sana sangat kurang. Kehilangan orang-orang yang mereka cintai dan krisis yang tak tahu kapan akan berakhir.  Aku pun segera  mencari info tentang mereka di youtube. Penasaran sekaligus ingin tahu bagaimana kabar saudaraku di sana. Alhamdulillah dari channel youtube Muhammad Husein. Aku baru tahu, tak ada Corona di Gaza. Ada berkah dengan dat

PAHLAWAN CORONA

Image
By : Yusnawati Innaa lillahi wa innaa ilaihi roojiuun, turut berduka cita atas meninggalnya enam dokter korban pandemi Covid-19. Mereka adalah pahlawan yang luar biasa. Tetap waspada ya, jangan pernah anggap remeh wabah ini. Karena jumlah penderita semakin bertambah. Sampai hari ini Minggu, 22 Maret 2020 pada pukul 12.00 WIB tercatat 514 orang yang positif dan 48 meninggal (viva.co.id). Masya Allah ketika melihat video kesaksian dari Tara Jane Langston (39), seorang warga UK yang positif terkena Covid-19. Rasanya kita harus banyak bersyukur jika hari ini masih bisa bernafas dengan baik. Karena bagi penderita penyakit ini, untuk bernafas saja sakitnya bukan main seperti ada pecahan kaca di paru-parunya. Ayo kita semua taati aturan sosial distancing. Jaga jarak, hindari kerumunan dan berkumpul untuk mengurangi potensi penularan virus. Tetap ikhtiar dan tawakal dalam menjaga kesehatan. Jaga asupan makanan. Agar stamina tetap fit. Tahan dulu untuk keluar rumah, jika bu

❤SURAT CINTA UNTUK TENAGA MEDIS ❤

Image
By :    Yusnawati  Teruntuk tenaga medis yang saat ini berjuang. Terima kasih ya atas semua pengorbanan dan dedikasimu untuk negeri ini.  Demi raga yang lain kau rela pertaruhkan nyawamu.  Aku tahu kau juga manusia biasa, yang rindu berkumpul bersama keluarga. Bercanda bersama anak-anak. Ingin  memeluk mereka seperti biasanya. Tapi, kau memilih setia menjaga raga yang lain.  Kau rela tidak tidur, melupakan lelah ragamu hanya untuk merawatnya. Demi senyum yang lain.  Aku tak bisa membayangkan dengan pakaian itu, betapa susahnya menjalani hari-harimu. Apalagi bagi seorang dokter yang usianya tak lagi muda. Gerakmu terbatas, untuk bernafas saja akan terasa sulit karena harus menggunakan masker setiap saat. Belum lagi kacamata pelindung, sarung tangan yang selalu melekat di tubuhmu.  Aku pernah melihat foto seorang dokter yang membungkus kakinya dengan plastik berlapis-lapis. Itu semua dilakukan agar virus tak menyerang ke tubuhnya.   Begitu besar resiko peker