ONTHEL KLASIK

Serasa bernostalgia dengan kenangan lama. Kenangan yang dulu tak sempat kutulis dalam  kertas, kini hadir dalam memori otakku. Termasuk kisah si onthel klasik. 

Kak Warsito namanya. Guru ekstra pramuka ku saat di sekolah dasar. Tak ada yang istimewa dari laki-laki ini, selain tongkat pramuka dan tentu saja othel klasiknya. Setiap minggu kami bertemu. Ia selalu datang ke sekolah untuk mengajar pramuka. Namun, siang itu sekolah tampak sepi, tak ada satupun yang datang. Hanya aku saja. 

“Kita jemput teman-temanmu, kau tau rumahnya kan?” aku mengangguk. 

Banyak ilmu yang sudah ia ajarkan kepadaku. Darinya aku tahu makna  Dwisatya dan Dasa dharma. Membiasakan sikap disiplin, menghargai orang lain dan mengajarkanku tentang sebuah impian. 

Hingga delapan bulan berlalu,  Ia pamit pindah dari Surabaya,  membawa serta keluarga kecilnya.  Seketika rasa kehilangan itu muncul. Tak ada lagi yang mengajarkan ilmu kehidupan. 

Jika aku rindu, aku pergi ke geribiknya. Kulihat othel klasiknya masih ada di  sana. Lengkap dengan tongkat pramuka dan topi kesayangan yang biasa ia pakai. 

Setelah sekian tahun, rindu itu datang lagi menyapaku. Ah, bagaimana kabar Kak Warsito sekarang ya? Semoga ia dan keluarganya baik-baik saja. 


Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL