RAHASIA-RAHASIA ITU HANYA AKU YANG TAHU
Sejak kapan kamu jadi penyimpan rahasia? Tanyamu kepadaku.
Aku tak tahu, tiba-tiba ia datang begitu saja kepadaku. Secepat anak panah yang melesat dari busurnya. Aku juga tak pernah tahu mengapa ia memilihku. Pagi itu tiba-tiba ia datang ke rumah menceritakan sebuah rahasia besar.
Aku berusaha menjadi pendengar yang baik, tak menyela sedikitpun. Membiarkan dirinya menceritakan semua rahasia-rahasianya. Ia terus menangis, hampir putus asa. Aku shock mendengar ceritanya.
Keesokan harinya ia berjanji mengenalkan ku kepada seseorang. Aku penasaran dengannya. Bayangan laki-laki rupawan, tinggi besar yang memenuhi otakku, tiba-tiba sirna ketika melihat sosok pria yang berdiri di hadapanku.
Ups, lelaki itu cacat, satu tanggannya tak sempurna. Bentuk kakinya juga. Ia tak berani menatapku. Aku sempat terdiam beberapa detik, hingga membuka obrolan ringan dengannya. Kutanyakan apa hobinya, ia menjawab menyukai bahasa german. Baguslah, belajar yang semangat. Jangan berpuas diri hanya menjadi penjaga warnet, kataku.
Kemudian aku mengantarmu ke rumah, aku sempat berkenalan dengan keluargamu. Kita sama-sama sholat berjamaah. Tak bisa kubayangkan betapa sedihnya jika mereka tahu tentang rahasia itu.
"Sudah jauhi dia, mulailah hidup yang baru". Aku tak mau membahas dosa terlarangmu, gunakan sisa hidupmu untuk bertaubat.
Apa masih ada laki-laki baik buatku? Tanyamu.
Allah pasti tahu yang terbaik untukmu.
Comments
Post a Comment
Silahkan berikan saran dan kritik terhadap tulisan ini