𝗣𝗢𝗜𝗡 𝗣𝗘𝗡𝗧𝗜𝗡𝗚 𝗗𝗔𝗟𝗔𝗠 𝗠𝗘𝗡𝗨𝗟𝗜𝗦 𝗖𝗘𝗥𝗜𝗧𝗔 𝗔𝗡𝗔𝗞

Menulis cerita anak bisa dibilang gampang-gampang susah. Keragaman kosakata dan wawasan yang dimiliki orang dewasa belum tentu bisa menyajikan cerita yang apik dan mengena pada anak-anak. Justru, kadang hanya membuat anak bingung, bosan dan akhirnya meninggalkan buku bacaannya. 

Berikut beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menulis cerita anak:

𝟭. 𝗣𝗲𝗺𝗶𝗹𝗶𝗵𝗮𝗻 𝘁𝗲𝗺𝗮 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝘁𝗲𝗽𝗮𝘁

Tentukan tema yang sesuai dengan target pembaca. Misalnya, kita ingin menulis untuk pembaca usia 12 tahun ke atas, tema detektif lebih cocok daripada tema keseharian.
Hindari pemilihan tema yang berhubungan dengan pornografi, ujaran kebencian, kekejaman, radikalisme, atau paham berbahaya.

𝟮. 𝗞𝗮𝗹𝗶𝗺𝗮𝘁 𝗲𝗳𝗲𝗸𝘁𝗶𝗳 𝗱𝗮𝗻 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝘁𝗲𝗿𝗹𝗮𝗹𝘂 𝗽𝗮𝗻𝗷𝗮𝗻𝗴

Idealnya, kalimat dalam cerita anak tidak lebih dari 12 kata. Terlebih jika kita menulis untuk anak usia dini yang berbentuk 𝘱𝘪𝘤𝘵𝘶𝘳𝘦 𝘣𝘰𝘰𝘬, biasanya maksimal 6 kata dalam satu kalimat. Ketentuan ini tidak menjadi sebuah keharusan, masih bisa kita sesuaikan dengan sasaran pembaca. Hal ini agar memberikan kenyamanan dan anak tidak mudah capek membaca yang akhirnya membuat dia malas melanjutkan bacaannya.

𝟯. 𝗕𝗮𝗵𝗮𝘀𝗮 𝘀𝗲𝗱𝗲𝗿𝗵𝗮𝗻𝗮, 𝗸𝗵𝗮𝘀 𝗮𝗻𝗮𝗸-𝗮𝗻𝗮𝗸

Menulis cerita anak, maka jadilah anak-anak sejenak. Perhatikan cara mereka berbicara, pastinya masih menggunakan bahasa sederhana. Hindari penggunaan majas dan diksi yang rumit. Bagi pembaca usia 12 tahun ke atas, kita boleh mulai mengenalkan bahasa baru untuk menambah pembendaharaan kata mereka. 

𝟰. 𝗔𝗹𝘂𝗿 𝘆𝗮𝗻𝗴 𝗿𝘂𝗻𝘂𝘁

Dalam cerita anak, sangat tidak disarankan untuk menggunakan alur maju mundur. Cerita anak fokus pada isi dan pesan moral yang akan disampaikan. Anak akan bingung dan tidak fokus apabila menggunakan alur maju mundur.

𝟱. 𝗖𝗲𝗿𝗶𝘁𝗮 𝘁𝗶𝗱𝗮𝗸 𝗯𝗲𝗿𝗯𝗲𝗹𝗶𝘁-𝗯𝗲𝗹𝗶𝘁

Hindari menampilkan hal-hal yang tidak penting yang tidak ada hubungannya dengan inti cerita. Terutama pada paragraf awal cerita, tidak perlu menggambarkan setting yang panjang hingga dua sampai tiga paragraf. Hal ini akan membuat anak bosan dan meninggalkan bacaannya. Lebih baik langsung saja ke pengenalan konflik. Jika pun ada, hanya sebatas pengenalan tokoh atau setting yang singkat. Buatlah cerita anak yang sederhana, tapi berkesan mendalam.

𝟲. 𝗦𝘂𝗱𝘂𝘁 𝗽𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻𝗴

Sudut pandang atau 𝘱𝘰𝘪𝘯𝘵 𝘰𝘧 𝘷𝘪𝘦𝘸 pada cerita anak menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Jika penulis menggunakan PoV 1, maka si aku di sini yang berperan adalah anak. Jika diperankan oleh orang dewasa, maka cerita tersebut tidak masuk ketegori cerita anak. 

𝟳. 𝗔𝗺𝗮𝗻𝗮𝘁

Unsur penting yang harus ada pada cerita anak adalah isi cerita tersebut mengandung pesan atau amanat. Pesan bisa berupa nilai-nilai kebaikan atau informasi yang menambah pengetahuan anak. Pesan bisa disampaikan secara tersurat atau tersirat. Namun, penulis harus menghindari penyampaian pesan yang berkesan menggurui. Biarkan anak menarik kesimpulannya sendiri setelah membaca. Penulis tidak perlu menuliskan hikmah pada akhir cerita.

Demikian hal penting yang perlu diperhatikan saat menulis cerita anak. Semoga kita bisa menghadirkan karya terbaik untuk anak bangsa.

Sumber materi diambil di sini

Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL