POHON SURGA





Pagi ini aku senang sekali, bisa berpetualang ke kampung akhirat. Menggunakan kendaraan "tafsir ibnu katsir", akhirnya aku mengenal pohon surga itu.

Pohon itu bernama Thuubaa.
Pohon yang sangat besar sekali. Meskipun seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, belum juga dapat melintasinya. Wow, sebesar apa ya. Jadi penasaran, pengen ngumpulkan investasi sebanyak-banyaknya buat kehidupan akhirat dan bisa melihat pohon itu.

Duh senangnya, bisa bertemu Allah, para nabi dan rasul, sahabat nabi yang dulu hanya membaca kisahnya dalam siroh, kelak bisa di jumpai di sana. Keluarga yang kita sayangi, teman-teman yang saling mengingatkan dalam hal kebaikan.

Berarti harus punya perencanaan yang jelas. Sebagaimana seseorang yang ingin meraih mimpinya.

Apa yang membuatnya berhasil? Karena dia punya semangat yang besar dalam dirinya untuk mewujudkan apa yang menjadi cita-citanya.
Mimpinya tergambar jelas dalam otaknya. Dia bekerja keras, membuat perencanaan sedetail mungkin. Menjalankannya dan mengevaluasi langkahnya apakah sesuai dengan target atau tidak. Hingga mempunyai opsi-opsi pilihan untuk mengantisipasi jika kegagalan itu menghambat perjalanan mimpinya.

Jalan kesuksesan itu tidak mudah, banyak rintangan yang akan ditemui. Dan gak semua orang bisa bertahan untuk sampai ke garis finis. Ada yang memilih mundur perlahan-lahan, ada yang belum melangkah udah takut duluan, ada yang separuh jalan kemudian berbalik arah dan ada yang hampir sampai ke finis tetapi ia memilih berhenti karena keyakinannya tiba-tiba menghilang. Tinggallah sang pemenang yang akhirnya maju dan meraih mimpinya.

Sama halnya ketika sedang bermain game, semua bermula dari start yang sama. Kemudian mengalami tantangan di tiap levelnya. Semakin tinggi level yang didapatkan, maka semakin berat juga rintangannya. Begitu juga dengan kehidupan, tapi sayangnya ujian kehidupan ini lebih berat dibandingkan dengan ujian game yang biasa dimainkan. Bener gak sih😁

Itu  yang untuk pencapaian dunia. Bagaimana dengan  kehidupan akhirat? Nah, di sini tantangannya. Karena pencapaian akhirat itu gak bisa kita rasakan langsung. Beda dengan dunia.

Kalau gak banyak membaca siroh, tafsir, mendengarkan ceramah, mendatangi majelis taklim. Semangat kita akan luntur untuk beramal dan berbuat kebaikan. Padahal dunia itu jika dibandingkan dengan akhirat seperti jari yang dicelupkan ke dalam air laut. Lihatlah, berapa air yang dibawa ketika jari itu diangkat kembali. Sangat sedikit sekali.

Dan Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman dan beramal shalih , bagi mereka kebahagiaan dan tempat kembali yang baik. Termasuk tentang adanya pohon surga.

Thuubaa adalah pohon di surga yang besarnya sepanjang perjalanan selama seratus tahun, dan pakaian penduduk surga keluar dari kulit-kulitnya. (Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Sa’id al-khudri)

Kemudian Al-Bukhari dan Muslim juga meriwayatkan dari Sahl bin Sa’ad, Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya di surga ada pohon yang meskipun seorang pengendara berjalan di bawah naungannya selama seratus tahun, belum juga dapat melintasinya.”

Masih banyak keindahan lainnya di surga yang Allah siapkan buat hambanya yang beriman. Hayuk kita bikin planning buat bekal kehidupan akhirat kita. Bismillah semangat menggapai ridhoNya.

* Tafsir Ibnu Katsir dalam surat Ar-ra’d:29.

Sidoarjo, 4/5/2020

Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL