Ikriman Bin Abu Jahal


🌸IKRIMAH BIN ABU JAHAL🌸

Salah satu cara untuk menumbuhkan kecintaan kepada Rasulullah adalah membaca sirah nabawiyah. Dengan mengetahui kisah dan sejarah perjuangan Rasulullah bersama sahabatnya, cinta itu semakin bersemi di hati, membuat kita ingin dekat dan berusaha meneladani akhlaq beliau dalam kehidupan sehari-hari.

Termasuk kisah Ikrimah Bin Abu Jahal yang begitu dramastis dan sangat berkesan. Seorang pemuda Quraisy yang gagah berani dan penunggang kuda yang mahir. Ia sangat membenci Rasulullah dan memusuhi para sahabat dengan menganiayanya lebih kejam. 

Sejak kematian ayahnya dalam Perang Badar, Ikrimah semakin membenci Rasulullah. Jika dulu ia memusuhi kaum muslim untuk menyenangkan hati ayahnya, sekarang bagaimana agar ia bisa membalaskan dendam atas kematian sang ayah, Abu Jahal.
 
Saat terjadi Perang Khandaq, Ikrimah adalah salah satu dari ribuan pasukan kafir yang mengepung kota Madinah. Ketika sampai di medan peperangan, Ia kaget melihat parit besar yang dibuat oleh kaum muslimin. Belum pernah ia melihat strategi perang seperti itu. Membuat sejata yang dibawa pasukannya menjadi tidak berguna. Mereka tidak tahu apa yang harus dilakukan untuk melawan kaum muslimin. Benteng pertahanannya sangat kuat.

Ikrimah tidak sabar menunggu lama untuk menghabisi kaum muslimin, kemudian ia keluar bersama Amr bin Abdu Wod melakukan pertandingan duel satu lawan satu. Amru bin Abdu Wod adalah seorang pahlawan Quraisy yang paling perkasa. Dan Ali ra keluar menanggapi ajakan ini. Dalam pertandingan, Ali ra menjadi jawara setelah berhasil memenggal kepala Amr bin Abdu Wod dan melemparkannya kepada kaum muslimin.

Ikrimah yang melihat peristiwa itu lari ketakutan. Ia pergi meninggalkan peralatan perang dan barang lainnya. Kemudian Ali mengambilnya dan memberikannya sebagai hadiah kepada Rasulullah.

Melihat ancaman hukuman mati dari Rasulullah. Ikrimah lari ke negeri Yaman. Tak berlangsung lama, Istrinya Ummu Hakim mendapat hidayah, beliau masuk islam dan meminta perlindungan dan keamanan kepada Rasulullah buat suaminya Ikrimah.

Ketika Ikrimah datang. Rasulullah menyambutnya,

“Selamat datang pengendara yang behijrah, beliau berdiri, meluaskan kain untuknya dan melakukan penyambutan sebaik-baik penyambutan."

“Aku telah mendengar engkau menjamin keamananku, untuk apa kamu mengajakku Rasulullah? Ujar Ikrimah

“Aku mengajakmu untuk menyembah Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu baginya. Melaksanakan shalat, menunaikan puasa dan berhaji ke baitullah.”

“Demi Allah Engkau tidak mengajakku kecuali kepada kebenaran dan tidak memerintahku kecuali kepada kebaikan.” Ikrimah mengulurkan tangannya dan mengucapkan dua kalimat syahadat. Dan  memohon kepada Rasulullah untuk mendoakannya agar Allah mengampuni dosa-dosa dan kesalahannya yang telah lalu. Rasulullah pun  mendoakannya.

Setelah masuk Islam. Ikrimah bersumpah, “Demi dzat yang telah menyelamatkanku, aku tidak mati terbunuh bersama ayahku di Perang Badar. Aku bersyukur masih tetap hidup, hingga Allah memuliakannya dengan Islam.” Semenjak itu, Ikrimah selalu membawa Mushaf sambil menangis. Ini adalah kitab Tuhanku. Ikrimah bergabung ke dalam barisan dakwah sebagai anggota pasukan kuda yang gagah berani dan menginfakkan seluruh hartanya di jalan Allah.

Saat terjadi Perang Yanmurk, yang begitu hebat dan sangat menegangkan. Pasukan Romawi hampir mengalahkan pasukan islam. Singa buas Ikrimah bangkit, “Minggirlah wahai Khalid bin Walid. Biarkan aku menebus apa yang telah aku dan ayahku lakukan. Dulu aku memusuhi Rasulullah, apakah sekarang aku akan lari dari pasukan romawi. Demi Allah tidak, selamanya tidak akan terjadi.” ujar Ikrimah

Kemudian Ikrimah berteriak, siapa yang ikut bersamaku dan bersumpah akan mati? Pamannya Harist bin Hisyam bersama empat ratus pasukan ikut bersumpah dan siap mati syahid. Mereka masuk ke arena pertempuran, hingga Allah memberikan  kemenangan dan kemuliaan bagi pasukannya.

Setelah Perang usai Ikrimah terkena 73 tikaman di dadanya. Ia terluka parah bersama Al Harist bin Hisyam, Ayyasy bin Abi Rabi’ah.

Al-Harist memanggil-manggil meminta air minum. Ketika air didekatkan ke mulutnya. Ia melihat Ikrimah dalam keadaan kehausan. “Berikan dulu kepada Ikrimah,” kata Al Harist. 

Ketika air di dekatkan ke muluit Ikrimah, ia melihat Ayyasy menengok kepadanya. “Berikan dulu kepada Ayyasy!” ujarnya. Ketika air minum didekatkan ke mulut Ayyasy, dia telah meninggal.

Para pemberi minum segera kembali kepada Harits dan Ikrimah, namun keduanya telah meninggal. Mereka telah meminum air di surganya Allah. Masya Allah. 

🌸 🌸 🌸 🌸 🌸 🌸

Sesungguhnya hidayat itu sangat nikmat. Kemuliaannya harus dirawat. Terlahir sebagi muslim, menjadikan kita semakin bersyukur dengan berbuat baik kepada kedua orang tua, menebar kebaikan kepada kepada tetangga dan lingkungan sekitar.  Menghidupkan sunnah Rasulullah. Semoga kita termasuk ke dalam barisan golongan yang masuk surganya Allah. Karena tiada kemulian yang paling indah selain nikmat iman dan islam.

Ya muqollibal quluub tsabbit qolbii ‘ala diinik (Wahai Dzat yang Maha Membolak-balikkan hati, teguhkanlah hatiku di atas agama-Mu)


Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL