Ramadhan di Tromso





Jika ramadhan tahun ini terasa beda, tidak semeriah dengan yang dulu. Karena adanya pandemi Corona. Syukuri saja. Karena gak hanya negara kita yang merasakan. Hampir seluruh negara juga mengalaminya. Sejenak kita rehat yuk dari pemberitaan di sini. Ngabuburit sebentar di wilayah Tromso. Sambil melihat bagaimana kegiatan ramadhan di sana.


Tromso adalah daerah di kutub utara. Kota yang dikenal dengan Paris of North. Berada di sebelah utara Norwegia, sekitar 350 km sebelah utara Lingkaran Arktik. Dikelilingi oleh pemandangan laut dan beberapa gugusan pegunungan yang indah. Masya Allah, luar biasa tantangan berpuasa di bulan ramadhan bagi umat islam di Tromso. Saat datangnya ramadhan, selalu bertepatan dengan musim panas. Itu artinya selama 24 jam, matahari takkan pernah terbenam. Meskipun malam tiba. Langit tak juga gelap karena matahari masih  terbit di tengah malam (Midnight Sun).

Bagi kita yang tinggal di Indonesia, tentu sangat aneh. Tak ada malam di musim panas. Begitupun sebaliknya, tak ada siang di musim dingin. Seluruh daerah menjadi gelap, tak ada matahari yang mau singgah. Ada fenomena alam yang terkenal di sana yaitu aurora borealis, pancaran hijau dan merah di langit yang mempesona. Tak heran, jika banyak wisatawan yang datang untuk menyaksikan keindahan alam itu.

Ketika jam 02.30 dini hari, puasa dimulai. Terkadang ada perasaan bersalah yang muncul di benak kaum muslim di sana.  Mau makan sahur, tapi  langit masih terang. Sementara untuk waktu berpuasa di sana juga berbeda-beda, ada yang mengikuti waktu di negara terdekat yang ada matahari terbenamnya atau mengikuti jadwal di negara asal tempat mereka  tinggal.

Jika mengikuti jadwal puasa di negara setempat. Maka waktu berpuasanya akan lama, bisa mencapai dua puluh jam. Wow, lama juga ya. Kira-kira kalau kita tinggal di sana bisa istiqomah gak berpuasa di bulan ramadhan. Atau udah lemes duluan karena gak tahan hidup di negara ekstrim. Beda dengan di Indonesia yang hanya berpuasa 12 hingga 13 jam saja.

Untuk tradisi berbuka, umat islam di Tromso biasa membeli kurma yang terbaik untuk dibagikan di masjid. Ketika adzan berkumandang, mereka akan memakan satu butir kurma dan sedikit susu. Untuk menu berbuka di sana juga beragam, ada kombinasi masakan negara asal, hingga masakan lokal dengan roti tebal khas Norwegia.

Pada bulan ramadhan suasana di masjid AlNor Senter cukup ramai. Masjid ini awalnya adalah studio tari yang kemudian direnovasi. Bangunan masjid ini mirip seperti rumah didesain minimalis untuk tempat beribadah. Meskipun di tengah keterbatasan waktu, kaum muslim di sana semangat untuk menjalankan ibadah ramadhan.

Wah, seru ya berselancar di Tromso. Saatnya, kembali ke negeri tercinta. Menjalankan aktivitas seperti biasa. Memperbanyak amalan di bulan ramadhan, tetap produktif meskipun di rumah. Selamat menjalankan ibadah puasa.

Yusnawati
Sidoarjo, 29/04/2020


Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL