PEJUANG DI GARIS PERBATASAN

Wanita paruh baya itu terus mengayuh sampannya  menyusuri laut. Ia biasa pergi ke pasar untuk membeli kebutuhan sehari-hari dan mengantar anaknya ke sekolah. Namanya Bu Pasijah, sudah sepuluh tahun ia bertahan tinggal di Dusun Rejosari Senik, Desa Bedono, Kecamatan Sajungan, Kabupaten Demak.

Tak ada lagi yang tersisa dari dusun itu, hamparan sawah yang luas telah berganti menjadi lautan. Desa yang subur dan indah itu, kini hanya tinggal kenangan. Sebelumnya, ada 200 lebih kepala keluarga yang tinggal di desa ini. Rata-rata pekerjaan mereka adalah bertani. Termasuk Bu Pasijah, ia biasa  bertanam padi dan jagung. 

Siapapun tak pernah menyangka. Kehidupan yang sudah berjalan lebih dari dua puluh tahun itu kini lenyap.  Sejak datangnya banjir rob, semua kehidupan luluh lantak. 

Semua warga memutuskan pindah dari desa ini, untuk menyelamatkan keluarganya. Karena bahaya bisa datang sewaktu-waktu. Tapi tidak dengan  Bu Pasijah. Ia dan keluarganya memilih untuk tetap bertahan dan tingga di desa yang sudah menjadi lautan ini. 

"Desa ini tak boleh hilang, ia akan selalu ada untuk menjaganya" 

Tekad Bu Pasijah sudah bulat, ia tak mau kalah dengan laut. Ia adalah sosok pejuang di garis perbatasan. Masya Allah masih ada sosok seperti Bu Pasijah, meskipun di tengah keterbatasan ekonomi masih saja memikirkan nasib negerinya. Semoga Allah selalu jaga dan lindungi keluarganya. 

Ia  menanam ribuan mangrove. Agar setelah Desa Bedono, tak boleh lagi ada desa yang tenggelam. Raganya memang sudah menua, tapi tidak dengan semangatnya. Bu Pasijah telah bekerja dengan ikhlas, tanpa penghargaan dan pamrih. Semua ia lakukan demi kecintaanya pada Indonesia. 

Sekarang ia tak lagi bertani, menjadi nelayan adalah pekerjaanya untuk menyambung hidup. Meskipun ia harus meninggikan rumahnya, karena air laut terus naik setiap tahunnya. Tapi belum ada niatan untuk pindah dari tempat ini. Tinggal sendirian, minim fasilitas, tak ada listrik. Ya Allah, bagaimana bisa menjalani kehidupan seperti ini? Saya yang melihat video Bu Pasijah dari BBC NEWS merasa sedih. 

Layakkah kita masih mengeluh dengan kehidupan kita?

Putus asa karena pencapaian-pencapaian tak berjalan seperti yang di harapkan?

Masihkah berfikir jika Allah tak adil dengan hidup ini? 

Sungguh, jika melihat perjuangan Bu Pasijah. Rasanya kita malu. Sudah sampai mana perjuangan yang kita lakukan untuk negeri ini. Jangan-jangan kita hanya sibuk memikirkan urusan kita sendiri. Tak peduli dengan apa yang ada di sekitar kita. 

Masih banyak para pejuang lainnya seperti Bu Pasijah. Yang tak dikenal, yang tak pernah dibicarakan,  tapi ia berjasa dalam menjaga Indonesia. 






Comments

Popular posts from this blog

KONSEP LIVABLE CITY BIKIN AWET MUDA DAN ANTI AGING PALING AMPUH

BELAJAR DARI KAMPUNG LALI GADGET, “PERMAINAN TRADISIONAL KEMBALI JADI IDOLA ANAK”

TYROL