BLITZ
Malam itu kau begitu suntuk dengan hidupmu. Kau anggap dirimu yang paling menderita,
tersiksa, dan punya masalah berat. Merasa minder, tak lagi bersemangat. Hanya karena
bukan anak kuliahan. Kau anggap
dirimu rendah? Tak ada yang bisa kau banggakan
dari dirimu?
Hai bangun
kawan, bukalah matamu. Lihat sekelilingmu.
Luaskan pandanganmu. Yang punya masalah di dunia ini bukan hanya dirimu.
Yang menangis dan bersedih juga bukan hanya kamu saja.
Ada yang saat
ini berjuang bertaruh nyawa, melawan
penyakit ganas yang ada pada tubuhnya.
Ada yang
terpuruk karena permasalahan rumah tangga. Divorce. Ada juga yang diuji karena
ekonomi.
Ada yang belum
punya keturunan, Ada yang mempunyai anak yang tak normal.
Ada yang masih
single hingga usianya menua. Ada yang bermasalah
dengan mertua, diselingkuhi suami, mendapat KDRT dalam rumah tangga. Dan ada
yang harus berjuang sendiri menafkahi anak-anak karena suaminya telah
meninggal.
Masih banyak
lagi cerita-cerita tentang kehidupan yang jauh lebih parah dari masalahmu.
Yang jika kau bertukar tempat. Kau pun tak
sanggup berada di posisinya.
Tak ada manusia
yang tak punya masalah. Bahkan sejak manusia pertama Adam dan Hawa, ujian sudah
ada. Bagaimana Adam dan Hawa tergoda bujuk rayuan syaitan, mereka memakan buah
terlarang. Dan Allah mengusirnya dari syurga.
Nabi Ayub pun
juga diuji dengan penyakit kulitnya. Begitupun dengan Rasulullah yang diuji
menjadi anak yatim piatu sejak kecil. Bagaimana beliau harus kehilangan kakek
yang dicintainya. Dan diasuh oleh pamannya hingga diajarkan cara berdagang
sejak belia. Kemudian Rasulullah menjadi pedagang yang sukses, dikenal karena
kejujurannya.
Bagaimana dengan
kita?
Allah tahu
kapasitas dari hambanya. Semua diberikan ujian yang sesuai dengan porsinya. Setiap
dari kita diberikan kelebihan dan kekurangan. Mengapa tak memaksimalkan semua
potensi itu. Ketimbang harus memikirkan kelemahan-kelemahan yang ada pada.
Terus menangis dan menyesali kehidupan yang tak lagi berpihak denganmu itu
sia-sia. Sedih boleh di awal, setelahnya ayo semangat lagi. Hidup butuh lebih dari sekedar blitz, cahaya yang dihasilkan pada kamera. Harus ada kekuatan dalam diri yang sangat kuat.
Jika saat ini
kau masih punya anggota tubuh lengkap, bersyukurlah banyak hal yang bisa kau
lakukan untuk bangkit dari keterpurukan. Jangan memandang orang dari kacamata
kita. Kita tak tahu apa yang terjadi dalam kehidupannya.
Terus dekati Allah.
Karena jarak Allah dengan hambanya itu
lebih dekat daripada urat lehernya. Pintu maafnya selalu terbuka, meskipun kita
hanya datang di saat ujian itu ada. Dan sering melewatkan di saat bahagia. Sibuk
membalas pesan yang masuk di whatsapp kita, dan mengabaikan panggilan adzan
yang telah berkumandang.
Ya Robb, hamba
ridha dengan semua ujian ini. Jadikanlah hamba menjadi pribadi yang lebih baik.
Kuatkanlah dalam menghadapi semuanya. Jangan jauhi hamba Ya Robb. Ampuni dosa-dosa
kami. Karena tanpamu, hamba bukan siapa-siapa.
Yusnawati
Sidoarjo,23
April 2020
Comments
Post a Comment
Silahkan berikan saran dan kritik terhadap tulisan ini